- 1. Perubahan yang sulit dijelaskan
- 2. Teman yang selalu ada
- 3. Ada yang berubah
- 4. Hari ketika dia mengaku
- 5. Percakapan makin jarang
- 6. Hanya sebuah nama di daftar teman
- 7. Jarak dengan teman-teman bersama
- 8. Bukan cemburu — tapi kehilangan
- 9. Kata-kata yang tak pernah terwujud
- 10. Apa yang aku pahami
- 11. Kenapa aku masih masuk
- 12. Harapan akan “suatu hari”
1. Perubahan yang sulit dijelaskan
Tak lama setelah aku mulai bermain VRChat, seorang teman dekatku mendapatkan yang disebut “Gula” —
sebuah hubungan yang “lebih dari sekadar teman, tapi belum jadi kekasih.”
Kedengarannya manis, tetapi kenyataannya kadang sangat menyakitkan.
Bagi sebagian orang itu kebahagiaan, bagi yang lain — kehampaan.
Tulisan ini adalah upayaku untuk jujur mengungkapkan apa yang aku rasakan.
2. Teman yang selalu ada
Aku bertemu dengannya bahkan sebelum aku membeli sistem full-body tracking.
Kami cepat akrab — dua orang yang merasa lebih nyaman bersama.
Malam-malam di dunia kosong,
obrolan panjang sampai fajar,
tawa dan tarian tanpa saksi.
Saat itu, semua itu sudah lebih dari cukup.
3. Ada yang berubah
Suatu malam dia muncul dengan avatar baru.
— “Kenapa ganti?” tanyaku.
— “Ah, ini cuma yang spesial,” jawabnya sambil tersenyum.
Aku merasa ada yang aneh.
Tak lama kemudian, nama-nama baru muncul di daftar temannya,
dia masuk ke dunia-dunia asing,
dan jawabannya semakin sering:
“Maaf, aku lagi sibuk.”
4. Hari ketika dia mengaku
Akhirnya dia berkata terus terang:
“Sebenarnya, aku semakin dekat dengan seseorang… mungkin ini Gula.”
Aku hanya bisa menjawab:
“Selamat ya.”
Bahkan bagiku sendiri, kata-kata itu terdengar kosong.
Tapi apalagi yang bisa kukatakan?
5. Percakapan makin jarang
Setelah itu, dia lebih sering menghabiskan waktu dengan Gulanya.
“Hari ini aku mau ngobrol sama dia.”
“Aku mau tidur bareng dia, sampai jumpa nanti.”
Tentu saja, dia berhak bahagia.
Tapi tempatku di sisinya sudah hilang.
Bahkan ketika aku mencarinya,
dia sudah berada di dunia lain — tidak sendirian.
6. Hanya sebuah nama di daftar teman
Dulu, setiap kali aku online, dia selalu memanggilku.
Kami bisa berjam-jam ngobrol tanpa tujuan.
Sekarang aku melihat status “online”-nya dan berpikir:
“Mungkin aku hanya akan mengganggu?”
“Mungkin dia sebenarnya tidak ingin aku ada.”
Lalu aku diam.
7. Jarak dengan teman-teman bersama
Kami punya banyak teman bersama.
Tapi setelah dia menemukan Gula, aku jadi makin sulit datang ke tempat semua orang berkumpul.
Bahkan ketika seseorang memanggil:
“Hei, ayo gabung!”
Aku menolak.
Lama-kelamaan, aku pun makin jarang melihat teman-teman itu.
8. Bukan cemburu — tapi kehilangan
Sering orang bertanya: “Kamu cemburu?”
Jujur? Tidak.
Ada sedikit rasa iri,
tapi jauh lebih besar adalah perasaan kehilangan.
Seperti tempat tenangku telah diambil begitu saja.
9. Kata-kata yang tak pernah terwujud
Suatu kali aku memberanikan diri berkata:
“Belakangan ini kita hampir tidak ngobrol.”
Dia tersenyum penuh rasa bersalah:
“Maaf, aku akan cari waktu.”
Tapi waktu itu tak pernah datang.
10. Apa yang aku pahami
Di VRChat, sama seperti di kehidupan nyata:
ketika lahir hubungan baru, yang lain bisa melemah.
Dan itu bukan salah siapa pun.
Tidak ada yang bisa disalahkan.
Itulah yang membuatnya semakin menyakitkan.
11. Kenapa aku masih masuk
Meski begitu, aku tidak meninggalkan VRChat.
Aku menemukan teman baru.
Masih ada banyak momen menyenangkan.
Tapi obrolan malam itu,
tarian itu,
tawa sebelum tidur —
semua itu masih tertinggal di hatiku.
12. Harapan akan “suatu hari”
Ketika Gula hadir, hidup seseorang jadi lebih terang.
Tapi orang lain kehilangan sebagian tempatnya.
Jika temanmu menjadi Gula bagi seseorang,
jangan terlalu memaksakan diri.
Jarak akan tumbuh — itu normal.
Tapi kenangan tidak akan hilang.
Mungkin suatu hari kita bisa tertawa bersama lagi.
Maka hari ini pun aku tetap masuk.
Karena aku masih ingin sekali lagi berkata:
“Selamat datang kembali.”